Alhamdulillah..

Kamis, 17 November 2011

Mencintai Rasulullah SAW

Rasulullah memang pantas figur yang kita cintai dan idolakan. Jika kita mengidolakan orang lain, maka suatu saat kita akan merasa kecewa. Jika kita mengidolakan artis, selebritis, politis, atau lainnya. suatu saat kita akan merasa kecewa karena perilaku mereka tidak sesuai dengan harapan kita.

Orang yang mencintai sesuatu, maka perilakunnya, pikirannya, perasaanya, dan tindakannya sangat dipengaruhi oleh apa dan siapa yang ia cintai.

ketika kalian mencintai Rasulullah, Jika kalian mendengar nama Rasulullah disebut, kalian akan bershalawat kepadanya. kalian senang mendengar atau membaca perjalanan hidup Rasulullah. Kalian senang melantunkan pujian - pujian yang berhubungan dengan kepribadian Rasulullah. Kalian akan sedih jika jika ada orang yang merendahkan kemuliaan Rasulullah. Kalian akan meneteskan airmata dikala membayangkan kepribadian Rasulullah yang agung. ketika kalian berada di depan makamnya, kalian akan merasa bahwa Rasulullah sedang keluar dari pintu rumahnya dan menatap wajah kalian. Hati kalian akan gentar dan luruh dalam kerinduan kepada Rasulullah. ''Allahumma sholli ala sayyidina wa ala ali sayyidina Muhammad".

contoh seorang tokoh yang sangat mencintai Rasulullah SAW adalah Imam Malik. Imam Malik adalah imam besar dalam mahzab Islam. Imam Malik adalah pendiri mahzab Maliki. Jauh sebelum Bukhari, Muslim, dan lainnya menulis kitab hadist.

Imam Malik adalah orang yang paling menghormati apapun yang berhubungan dengan Rasulullah. Jika ia ingin mengajar ditempat lain diluar Madinah, maka ia tidak pernah menaiki kudanya dari rumahnya, sampai ia keluar Madinah. Dari rumahnya, ia hanya menuntun kudanya dan berjalan disisi kudanya. Ia takut kalau ia menaiki kudanya dari rumahnya, kudanya itu akan mengepulkan debu. buat Imam Malik itu sudah dianggap menyakiti Rasulullah.

salah satu contoh akhlak Imam Malik dalam sebuah cerita :
Hari itu pengajian Imam Malik dipenuhi banyak orang. Seperti biasanya, beliau mengajar hadist. Disaat beliau mengajar, paha beliau disengat kalajengking sebanyak 16 kali. Wajah Imam Malik langsung pucat, namun ia tidak menghentikan pengajianny. Ia terus melanjutkan kajian hadistnya, seakan-akan tidak ada kejadian yang menimpanya.
Setelah pengajian bubar, salah satu jamaah mendekati Imam Malik. Orang itu bernama Abdullah bin Mubarok.
Abdullah berkata "Wahai Imam Malik, sungguh aku melihat peristiwa yang luar biasa dari dirimu".
Imam Malik berkata "Ya, begitulah. Namun, aku tetap bertahan melanjutkan pengajian, karena aku memuliakan hadist Rasulullah. Subhanallah ..


Begitulah akhlak Imam Malik kepada Rasulullah. Itu karena kecintaan beliau kepada Rasulullah. Bagaimana dengan kita? Akankah kita penuhi jiwa kita dengan cacian yang memuliakan Rasul dengan sepantasnya? Akankah kita katakan sesat orang yang mengambil pelajaran dari hari lahirnya Rasulullah? Akankah kita tuduh sebagai pelaku bid'ah buat orang yang mengucapkan kata 'sayyidina' ketika menyebut nama Rasulullah?


kita belum meniru akhlaknya Imam Malik. 'Nampaknya kita lebih senang menjadi kalajengking, yang menyengat saudara kita sendiri'


"Cintailah Rasulullah niscaya kita akan kembali berkumpul bersamanya. Ya Allah, jadikan kami orang-orang yang kau kumpulkan bersama para Nabi, Shiddiqin, Syuhada, dan Shalihin"
aamiin .. :)



kisah Imam Malik diambil dari buku Open Your Heart (Abdul Aziem al-Batavy) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar