Alhamdulillah..

Senin, 10 November 2014

KASUS PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PELANGGARAN ETIKA BISNIS

PT. MEGASARI MAKMUR – PRODUK OBAT NYAMUK
Produk HIT dianggap merupakan anti nyamuk yang efektif dan murah untuk menjauhkan nyamuk dari kita. Tetapi, ternyata murahnya harga tersebut juga membawa dampak negatif bagi konsumen HIT. Telah ditemukan zat kimia berbahaya di dalam kandungan kimia HIT yang dapat membahayakan kesehatan konsumennya, yaitu Propoxur dan Diklorvos. 2 zat ini berakibat buruk bagi manusia, antara lain keracunan terhadap darah, gangguan syaraf, gangguan pernapasan, gangguan terhadap sel pada tubuh, kanker hati dan kanker lambung. Obat anti-nyamuk HIT yang dinyatakan berbahaya yaitu jenis HIT 2,1 A (jenis semprot) dan HIT 17 L (cair isi ulang). Departemen Pertanian juga telah mengeluarkan larangan penggunaan Diklorvos untuk pestisida dalam rumah tangga sejak awal 2004 (sumber : Republika Online). Hal itu membuat kita dapat melihat dengan jelas bahwa pemerintah tidak sungguh-sungguh berusaha melindungi masyarakat umum sebagai konsumen. Produsen masih dapat menciptakan produk baru yang berbahaya bagi konsumen tanpa inspeksi pemerintah.

Selasa, 21 Oktober 2014

Etika Bisnis dalam Perspektif Islam


Wacana Etika dalam Bisnis

Perbincangan tentang  "etika bisnis" di sebagian besar paradigma pemikiran pembisnis terasa kontradiksi interminis (bertentangan dalam dirinya sendiri) atau oxymoron ; mana mungkin ada bisnis yang bersih, bukankah setiap orang yang berani memasuki wilayah bisnis berarti ia harus berani (paling tidak) "bertangan kotor". 

Apalagi ada satu pandangan bahwa masalah etika bisnis seringkali muncul berkaitan dengan hidup matinya bisnis tertentu, yang apabila "beretika" maka bisnisnya terancam pailit. Di sebagian masyarakat yang nir normative dan hedonistik materialistk, pandangan ini tampkanya bukan merupakan rahasia lagi karena dalam banyak hal ada konotasi yang melekat bahwa dunia bisnis dengan berbagai lingkupnya dipenuhi dengan praktik-praktik yang tidak sejalan dengan etika itu sendiri.

Begitu kuatnya oxymoron itu, muncul istilah business ethics atau ethics in business. Sekitar dasawarsa 1960-an, istilah itu di Amerika Serikat menjadi bahan controversial. Orang boleh saja berbeda pendapat mengenai kondisi moral lingkungan bisnis tertentu dari waktu ke waktu. Tetapi agaknya kontroversi ini bukanya berkembang ke arah yang produktif, tapi malah semakin menjurus ke suasana debat kusir.

Wacana tentang  nilai-nilai moral (keagamaan) tertentu ikut berperan dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat tertentu, telah banyak digulirkan dalam masyarakat ekonomi sejak memasuki abad modern, sebut saja Misalnya, Max weber  dalam karyanya yang terkenal, The Religion Ethic and the Spirit Capitaism, meneliti tentang bagaimana nilai-nilai protestan telah menjadi kekuatan pendorong bagi tumbuhnya kapitalisme di dunia Eropa barat dan kemudian Amerika. Walaupun  di kawasan Asia (terutama Cina) justru terjadi sebaliknya sebagaimana yang ditulis Weber. Dalam karyanya The Religion Of China: Confucianism and Taoism, Weber mengatakan bahwa etika konfusius adalah salah satu faktor yang menghambat tumbuhnya kapitalisme nasional yang tumbuh di China. Atau yang lebih menarik barangkali adalah Studi Wang Gung Wu, dalam bukunya China and The Chinese Overseas, yang merupakan revisi terbaik bagi tesisnya weber yang terakhir.

Di sisi lain dalam tingkatan praktis tertentu, studi empiris tentang etika usaha (bisnis) itu akan banyak membawa manfaat: yang bisa dijadikan faktor pendorong bagi tumbuhnya ekonomi, taruhlah dalam hal ini di masyarakat Islam. Tetapi studi empiris ini bukannya sama sekali tak bermasalah, terkadang, karena etika dalam ilmu ini mengambil posisi netral (bertolak dalam pijakan metodologi positivistis), maka temuan hasil setudi netral itu sepertinya kebal terhadap penilaian-penilaian etis.


Menarik untuk di soroti adalah bagaimana dan adakah konsep Islam menawarkan etika bisnis bagi pendorong bangkitnya roda ekonomi. Filosofi dasar yang menjadi catatan penting bagi bisnis Islami adalah bahwa, dalam setiap gerak langkah kehidupan manusia adalah konsepi hubungan manusia dengan mansuia, lingkungannya serta manusai dengan Tuhan (Hablum minallah dan hablum minannas). Dengan kata lain bisnis dalam Islam tidak semata mata merupakan manifestasi hubungan sesama manusia yang bersifat pragmatis, akan tetapi lebih jauh adalah manifestasi dari ibadah secara total kepada sang Pencipta.

Etika Islam Tentang Bisnis

Dalam kaitannya dengan paradigma Islam tetntang etika bisnis, maka landasan filosofis yang harus dibangun dalam pribadi Muslim adalah adanya konsepsi hubungan manusia dengan manusia dan lingkungannya, serta hubungan manusia dengan Tuhannya, yang dalam bahasa agama dikenal dengan istilah (hablum minallah wa hablumminannas). Dengan berpegang pada landasan ini maka setiap muslim yang berbisnis atau beraktifitas apapun akan merasa ada kehadiran "pihak ketiga"  (Tuhan) di setiap aspek hidupnya. Keyakinan ini harus menjadi bagian integral dari setiap muslim dalam berbisnis. Hal ini karena Bisnis dalam Islam tidak semata mata orientasi dunia tetapi harus punya visi akhirat yang jelas. Dengan kerangka pemikiran seperti itulah maka persoalan etika dalam bisnis menjadi sorotan penting dalam ekonomi Islam.

 Dalam ekonomi Islam, bisnis dan etika tidak  harus dipandang sebagai dua hal yang bertentangan, sebab, bisnis yang merupakan symbol dari urusan duniawi juga dianggap sebagai bagian integral dari hal-hal yang bersifat investasi akherat. Artinya, jika  oreientasi bisnis dan upaya investasi  akhirat (diniatkan sebagai ibadah dan merupakan totalitas kepatuhan kepada Tuhan), maka bisnis dengan sendirinya harus sejalan dengan kaidah-kaidah moral yang berlandaskan keimanan kepada akhirat. Bahkan dalam Islam, pengertian bisnis itu sendiri tidak dibatasi urusan dunia, tetapi mencakup pula seluruh kegiatan kita didunia yang "dibisniskan" (diniatkan sebagai ibadah) untuk meraih keuntungan atau pahala akhirat. Stetemen ini secara tegas di sebut dalam salah satu ayat Al-Qur'an.

“Wahai Orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan pada suatu perniagaan (bisnis) yang dapat menyelamatkan kamu dari adzab pedih ? yaitu beriman kepada allah & Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan jiwa dan hartamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”.

Di sebagian masyarakat kita, seringkali terjadi interpretasi yang keluru terhadap teks al-Qur'an tersebut, sekilas nilai Islam ini seolah menundukkan urusan duniawi kepada akhirat sehingga mendorong komunitas muslim untuk berorientasi akhirat dan mengabaikan jatah dunianya, pandangan ini tentu saja keliru. Dalam konsep Islam, sebenarnya Allah telah menjamin bahwa orang yang bekerja keras mencari jatah dunianya dengan tetap mengindahkan kaidah-kaidah akhirat untuk memperoleh kemenangan duniawi, maka ia tercatat sebagai hamba Tuhan dengan memiliki keseimbangan tinggi. Sinyalemen ini pernah menjadi kajian serius dari salah seorang tokoh Islam seperti Ibnu Arabi, dalam sebuah pernyataannya.

"Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat, Injil dan Al-Qur'an yang diterapkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makna dari atas mereka (akhirat) dan dari bawah kaki mereka (dunia)."

Logika Ibn Arabi itu, setidaknya mendapatkan penguatan baik dari hadits maupun dunia ekonomi, sebagaimana Nabi SAW bersabda :
 
“Barangsiapa yang menginginkan dunia, maka hendaknya dia berilmu, dan barangsiapa yang menginginkan akhirat maka hendaknya dia berilmu, dan barangsiapa yang menghendaki keduanya maka hendaknya dia berilmu."

Pernyataan Nabi tersebut mengisaratkan dan mengafirmasikan bahwa dismping persoalan etika yang menjadi tumpuan kesuksesan dalam bisnis juga ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu skill dan pengetahuan tentang etika itu sendiri. Gagal mengetahui pengetahuan tentang etika maupun prosedur bisnis yang benar secara Islam maka akan gagal memperoleh tujuan. Jika ilmu yang dibangun untuk mendapat kebehagiaan akhirat juga harus berbasis etika, maka dengan sendirinya ilmu yang dibangun untuk duniapun harus berbasis etika. Ilmu dan etika yang dimiliki oleh sipapun dalam melakukakan aktifitas apapun (termasuk bisnis) maka ia akan mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat sekaligus.
Dari sudut pandang dunia bisnis kasus Jepang setidaknya telah membuktikan keyakinan ini, bahwa motivasi prilaku ekonomi yang memiliki tujuan lebih besar dan tinggi (kesetiaan pada norma dan nilai etika yang baik) ketimbang bisnis semata, ternyata telah mampu mengungguli pencapaian ekonomi Barat (seperti Amerika) yang hampir semata-mata didasarkan pada kepentingan diri dan materialisme serta menafikan aspek spiritulualisme. Jika fakta empiris ini masih bisa diperdebatkan dalam penafsirannya, kita bisa mendapatkan bukti lain dari logika ekonomi lain di negara China, dalam sebuah penelitian yang dilakukan pengamat Islam,  bahwa tidak semua pengusaha China perantauan mempunyai hubungan pribadi dengan pejabat pemerintah yang berpeluang KKN, pada kenyataannya ini malah mendorong mereka untuk bekerja lebih keras lagi untuk menjalankan bisnisnya secara professional dan etis, sebab tak ada yang bisa diharapkan kecuali dengan itu, itulah sebabnya barangkali kenapa perusahaan-perusahaan besar yang dahulunya tidak punya skil khusus, kini memiliki kekuatan manajemen dan prospek yang lebih tangguh dengan dasar komitmen pada akar etika yang dibangunnya
Demikianlah, satu ilustrasi komperatif tentang prinsip moral Islam yang didasarkan pada keimanan kepada akhirat, yang diharapkan dapat mendorong prilaku positif di dunia, anggaplah ini sebagai prinsip atau filsafah moral Islam yang bersifat eskatologis, lalu pertanyaan lebih lanjut apakah ada  falsafah moral Islam yang diharapkan dapat mencegah prilaku curang muslim, jelas ada, Al-Qur'an sebagaimana Adam Smith mengkaitkan system ekonomi pasar bebas dengan "hukum Kodrat tentang tatanan kosmis yang harmonis". Mengaitkan kecurangan mengurangi timbangan dengan kerusakan tatanan kosmis, Firman-Nya : "Kami telah menciptakan langit dan bumi dengan keseimbangan, maka janganlah mengurangi timbangan tadi." Jadi bagi Al-Qur'an curang dalam hal timbangan saja sudah dianggap sama dengan merusak keseimbangan tatanan kosmis, Apalagi dengan mendzhalimi atau membunuh orang lain merampas hak kemanusiaan orang lain dalam sektor ekonomi)
Firman Allah : "Janganlah kamu membunuh jiwa, barangsiapa membunuh satu jiwa maka seolah dia membunuh semua manusia (kemanusiaan)"

Sekali lagi  anggaplah ini sebagai falsafah moral Islam jenis kedua yang didasarkan pada tatanan kosmis alam. Mungkin kata hukum kodrat atau tatanan kosmis itu terkesan bersifat metafisik, suatu yang sifatnya debatable, tapi bukankah logika ilmu ekonomi tentang teori keseimbanganpun sebenarnya mengimplikasikan akan niscayanya sebuah "keseimbangan" (apapun bentuknya bagi kehidupan ini), Seringkali ada anggapan bahwa jika sekedar berlaku curang dipasar tidak turut merusak keseimbangan alam, karena hal itu dianggap sepele, tetapi jika itu telah berlaku umum dan lumrah dimana-mana dan lama kelamaan berubah menjadi semacam norma juga, maka jelas kelumrahan perilaku orang itu akan merusak alam, apalagi jika yang terlibat adalah orang-orang yang punya peran tanggung jawab yang amat luas menyangkut nasib hidup banyak orang dan juga alam keseluruhan.
Akhirnya, saya ingin mengatakan bahwa dalam kehidupan ini setiap manusia memang seringkali mengalami ketegangan atau dilema etis antara harus memilih keputusan etis dan keputusan bisnis sempit semata sesuai dengan lingkup dan peran tanggung jawabnya, tetapi jika kita percaya Sabda Nabi SAW, atau logika ekonomi diatas, maka percayalah, jika kita memilih keputusan etis maka pada hakikatnya kita juga sedang meraih bisnis.
Wallahu 'A'lam.

Daftar Pustaka:
* Cendekiawan Muslim, Dosen STAIN. Ketua MES, Komisi Dakwah MUI Cirebon,  Ketua Dewan Dakwah Korwil Cirebon
Dr. Achmad Kholiq
Islamic Business Ethic Book




Jumat, 30 Mei 2014

Komunitas Online



Definisi komunitas online:
Menurut Ferguson et al., 2004, komunitas online adalah sebuah tempat dimana sekelompok orang berkumpul untuk berbagi sence of community sebagaimana orang-orang yang tidak saling mengenal memiliki kesamaan ketertarikan minat, didalam sebuah situs internet yang menawarkan beberapa layanan onlinr, meliputi beberapa akses kepada lingkungan sosial, layanan komunitas, informasi resmi, dan layanan e-commerce kepada penghuninya.

Kamis, 15 Mei 2014

Tugas Bahasa Indonesia III_Gaya Bahasa pada Iklan



 Dewasa ini banyak sekali tawaran berbagai macam produk kepada masyarakat. Kita sebagai konsumen dibuat bingung dan tertarik dengan berbagai macam jenis produk tersebut. Dalam hal ini, perusahaan/produsen berlomba memperkenalkan produk mereka di berbagai media untuk berpromosi. 

Untuk memperkenalkan produk tersebut, gaya bahasa menjadi andalan utama yang harus diperhatikan produsen karena memiliki efek yang sangat kuat untuk mempengaruhi dan membangun kesadaran para konsumen untuk membuat keputusan membeli produk tersebut.

Minggu, 20 April 2014

TUGAS BAHASA INDONESIA II MEMBUAT SOAL

SOAL ANALOGI
Pedas : Lombok =
a. Manis : Gula
b. Lapar : Makan
c. Manis : Sirup
d. Kecap : Sakarin
e. Manisan : Teh Jawaban
(A) Alasannya: Karena rasa pedas itu berasal dari Lombok/Cabai yang semua orang tahu. Sama halnya seperti rasa manis yang berasal dari gula. Tidak mungkin Lombok/cabai itu berasa selain pedas, begitupula dengan gula tidak mungkin berasa selain manis.

Ikan : Insang =
a. Harimau : Daging
b. Kucing : Tikus
c. Kuda : Rumput
d. Supir : Mobil
e. Manusia : Paru-paru
Jawaban (E)
Alasannya: keterkaitan antara makhluk hidup dengan organ pernafasan. Ikan bernafas dengan insang dan Manusia bernafas dengan paru-paru.

Sopir : Mobil =
a. Kereta Kuda : Masinis
b. Kusir : Kereta Kuda
c.Burung : Pohon
d. Pilot : Kereta Kuda
e. Semua Salah
Jawaban (B)
Alasannya: Keterkaitan antara pengendara transportasi dengan tarnsportasi yang dikendarainya. Seperti supir mengendarai mobil dan kusir mengendarai kereta kuda.

Burung : Udara =
a. Ibu : Halaman
b. Unta : Kebun Binatang
c. Makanan : Meja
d. Ikan : Air
e. Penyair : Pujangga
Jawaban (D)
Alasannya: Keterkaitan antara makhluk hidup (binatang) dengan tempat tinggalnya. Seperti burung yang mayoritas hidup di udara karena memiliki sayap untuk terbang dan seperti ikan yang hidup di air karena memiliki insang untuk bernafas.

Berobat : Sembuh
 a. Api : Orang
b. Panah : Busur
c. Cek : Hutang
d. Bahaya : Luka
e. Tembak : Mati Jawaban
(E) Alasannya: Terdapat hubungan sebab-akibat antara suatu peristiwa dengan dampak dari peristiwa tersebut. Seperti seseorang telah sembuh dari sakit dikarenakan berobat dan seseorang yang mati dikarenakan ditembak.

SOAL SINONIM

Klarifikasi:
a. Permintaan
b. Pengaturan
c. Penjelasan
d. Penentuan
e. Perbaikan
Jawaban (C)
Alasannya: klarifikasi merupakan kata asing yang mempunyai makna yang berarti penjelasan. Dengan artian memastikan sesuatu yang belum tentu kebenarannya.

Entitas:
a. Kualitas
b. Sumbangsih
c. Wujud
d. Jumlah
e. Tak Terbatas
Jawaban (C)
Alasannya: Entitas merupakan kata asing yang berarti wujud/bentuk

Babut:
a. Sprei
b. Tikar
c. Martlas
d. Karpet
e. Permadani
Jawaban (E)
Alasannya: Karena babut merupakan bahasa Jawa dari Permadani

Legitimasi
a. Penghubung
b. Pengaturan
c. Pengikat
d. Pengendalian
e. Pengesahan
Jawaban (E)
Alasannya: Kata yang sering digunakan dalam keterangan resmi sebuah surat/dokumen.

Saban:
a. Pernah
b. Sejalan
c. Jarang
d. Tiap-tiap
e. Sekali
Jawaban: (D)
Alasannya: karena saban merupakan bahsa Betawi yang berarti Tiap-tiap. Yang sering saya dengar Saban Hari atau Tiap-tiap Hari

SOAL ANTONIM

Modern:
a. Sederhana
b. Kuno
c. Terhebat
d. Cangih
e. Terbaru
Jawaban (B)
Alasannya: karena modern keterbalikan dari kuno.

Otomatis:
a. Semi
b. Sederhana
c. Canggih
d. Manual
e. Modern
 Jawaban (D)
Alasannya: Otomatis suatu pekerjaan yang dikerjakan menggunakan bantuan alat/mesin. Sedangkan manual suatu pekerjaan yang dikerjakan menggunakan anggota tubuh/tanpa bantuan alat/mesin.

Terapung:
a. Tenggelam
b. Melayang
c. Terperosok
d. Terjepit
e. Terjembab
Jawaban (A)
Alasannya: Karena terapung posisinya berada di atas air sedangakan tenggelam berada di permukaan air.

Pasca
a. Pra
b. Satu
c. Akhir
d. Selesai
e. Tamat
Jawaban (A)
Alasannya: Pasca yang berarti setelah dan pra yang berarti sebelum.
Induksi a. Konduksi b. Deduksi c. Reduksi d. KOnversi e. Transduksi Jawaban (B) Alasannya: karena induksi bersifat umum dan deduksi bersifat khusus.

SOAL LOGIKA

Susi adalah siswa yang paling pandai di kelasnya. Cecep kalah pandai dibandingkan Rudi, Tetapi Rudi sama pandainya dengan Doni. Doni lebih pandai dari Cici.
a. Rudi tidak lebih pandai daripada Cecep
b. Cecep tidak kalah pandai daripada Susi
c. Doni lebih pandai daripada Susi
d. Rudi lebih pandai daripada Cici
e. Tidak ada jawaban
Jawaban (D)
Alasannya: karena Rudi dan Doni memiliki tingkat kepandaian yang sama, yang berarti Doni dan Rudi lebih pandai daripada Cici.

Jimi adiknya Peter, Waluyo kakaknya Jimi dan lebih muda dari Peter. Siapa yang paling muda?
 a. Jimi
b. Waluyo
c, Peter
d. Semua benar
e. Semua salah
Jawaban (A)
Alasannya: karena apabila diurutkan dari yang mulai tertua sampai termuda yaitu Peter, Waluyo, dan terakhir Jimi.

Semua Karyawan berdasi. Sebagian Karyawan berjas. Jadi:
a. Sebagian Karyawan bersepatu
b. Sebagian Karyawan berdasi dan bersepatu
c. Sebagian Karyawan berdasi
d. Sebagian Karyawan bersepatu tetapi tidak berdasi
e. Sebagian Karyawan berdasi tetapi tidak bersepatu
Jawaban (D)
Alasannya: Karena semua karyawan memakai dasi dan sebagian karyawan memakai jas. Jadi karyawan yang memakai jas sudah pasti memakai dasi juga.

Susi, Santi, dan Sinta menyukai bola basket. Santi dan Sumi memakai topi. Siapakah yang jatuh topinya ketika bermain basket?
a. Susi
b. Sinta
c. Santi
d. Sumi
e. Santi dan Sumi
Jawaban (C)
Alasannya: Karena hanya Sinta yang menyukai bola basket dan memakai topi.

Semua M bukan B. Sebagian M adalah C. Jadi:
a. Sebagian M adalah B dan bukan C
b. Sebagian M adalah C dan bukan B
c. Sebagian C adalah B dan bukan M
d. Sebagian B adalah C dan bukan M e. Sebagian M adalah C dan bukan B
Jawaban (B)
Alasannya: Apabila diibaratkan terdapat 3 wilayah yaitu wilayah M, wilayah B, dan Wilayah C . dan wilayah C ke dalam sebagian wilayah M.

Minggu, 23 Maret 2014

STRATEGI PROMOSI PEMASARAN


Bagian yang tajam dari instrument pemasaran adalah pesan yang dikomunikasikan langsung kepada calon pembeli melalui berbagai unsur yang terdapat dalam program promosi.
Menetapkan Perpaduan Promosi
Untuk menentukan cara terbaik menjual produk, keputusan pokok adalah tentang sifat perpaduan promosi yang mungkin paling efektif. Khususnya bagaimana iklan, kewiraniagaan, promosi konsumen ( perlombaan, hadiah, dan penawaran kombinasi ), dan kegiatan promosi dealer dapat digabungkan menjadi sautu perpaduan penjualan yang efektif.

Memilih Metode Promosi
Karena banyaknya metode promosi, maka pengalaman menunjukan bahwa tipe produk yang berbeda akan membutuhkan campuran bahan penjualan yag berbedapula Ini dapat digambarksndengan membandingkan strategi promosi produk industrial dengan barang konsumen. Hal ini memicu variasi dalam ciri – ciri merek saingan, dan juga perbedaan dalam kebijaksanaan merek, saluran distribusi, dan kebijakan harga, cenderung membutuhkan perbedaan dalam perpaduan promosi untuk tercapainya hasil yang menguntungkan.