Alhamdulillah..

Rabu, 11 Juli 2012

Seminar Prudential "Young and Rich of Indonesian Generation"


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh 


Sudah lama tidak membuka blog, akhirnya ada waktu luang juga untuk membuka dan mengisinya. Hehe .. kali ini aku hanya ingin share kegiatan eksternalku setelah bergabung di sharia Ecomomic Forum Universitas Gunadarma.


Pembicara Helmy Yahya (Nampak dari atas)
Siang itu, (Sabtu, 02 July 2012) saya dan saudara dan saudari saya dari forum SEF mengikuti Seminar “Young and Rich of Indonesian Generation” di Gedung BPPT Lantai 3 Thamrin yang diselenggarakan oleh Asuransi Prudential serta dengan pembicara yang TOP dan tidak asing lagi yaitu Bpk. Helmy Yahya.

 Disana saya mendapat motivasi dan ilmu baru serta ajakan yang sangat menarik untuk mencoba bergabung di Asuransi. Sangat menarik dan menggiurkan memang melihat keberhasilan 6 Orang sukses yang berhasil di prudential dengan gaji minimal 100 juta/bulan dengan jangka waktu beberapa tahun disertai dengan tunjangan lainnya. Waw, Ammazing! Sangat jauh berbeda gaji mereka dengan gaji para karyawan disuatu perusahaan yang telah mengabdi berpuluh tahun.  hmm .. timbullah pertanyaan Apakah ini layak untuk saya? Saya menginginkan segala sesuatu yang berbasis syariah bukan konvensional”. Hehe sudahlah, saya hanya ingin berbagi ilmu yang saya catat beberapa point dari seminar ini yaitu :

Menurut hasil riset, penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya untuk diasuransikan hanya 5%. Sisanya, 95% Orang Indonesia belum menggantungkan hidupnya untuk diasuransikan. Penduduk Indonesia lebih memilih untuk menjadi nasabah bank.
Diseminar ini dipaparkan bagaimana perbedaan antara struktur jabatan disuatu perusahaan dengan struktur jabatan menjadi agen asuransi.
·         Struktur Jabatan Perusahaan biasa          : Staff => Supervisor => Manager => Direktur => CEO
·         Struktur Jabatan Asuransi Prudential       : Agen => AUM => UM => SUM => AM => SAM

Dari struktur tersebut dilihat sangat jauh berbeda bukan? Lalu Bagaimana caranya menjadi kaya dalam waktu yang cepat terutama diusia muda? Kaya bisa saja dicapai dengan cara : Judi, Mengikuti kuis, Korupsi, Menikah dengan anak orang kaya, dan Menjadi Enterpreneur. Dari kelima cara tersebut, hanya cara kelimalah yang sangat baik dan harus dicoba yaitu “menjadi entrepreneur”.

Menjadi Enterpreneur, “Pintar saja tidak cukup, tetapi butuh Personal Selling” (Tantowi Yahya)

itulah pernyataan dari Saudara Kandung Laki-Laki pembicara di seminar tersebut. Karena apabila hanya pintar, pasti orang tersebut seringkali melakukan kesalahan. Maka, Jadilah orang pintar tetapi jangan sampai memiliki sifat : Tidak percaya dengan orang lain, sombong, dan terlalu banyak menghitung. Terlalu banyak menghitung adalah lambatnya sikap tegas mengambil sebuah kesempatan. Apabila ada kesempatan, ambillah! Resiko itu sudah pasti ada dalam segala macam hal. “Apa yang anda lakukan sekarang akan menentukan esok hari”

Lalu, Setelah terjun menjadi entrepreneurship saatnya mencari keuntungan yeeey!
 “Yang pintar dan kreatif didunia ini banyak, namun yang ahli menjual hanya sedikit dan menjadi persoalan”. Maka dari itu, banyak orang menjadi kaya itu karena menjadi penjual bukan menjadi pencipta. Dan jangan pernah takut gagal Karena proses mencari keuntungan adalah “Belajar dari orang yang pernah gagal” Contohnya : Menara Pisa di Italia adalah produk gagal karena hasilnya terjadi kemiringan. Namun karena kemiringan itulah yang menjadi daya tarik dan mendatangkan keuntungan untuk negara tersebut. Contoh lain adalah obat perkasa untuk kebutuhan seks. Uppss .. hehe itulah kenyataanya. Pil biru yang dijual dipinggiran jalan atau pasar itu adalah obat gagal dari pembuatan obat jantung. Sangat mengejutkan bagi saya yang baru mengetahuinya, hehe. Setelah difikir fikir, enaknya menjadi pengusaha disamping menjadi pegawai, yaitu : Kebebasan waktu, Kebebasan Finansial, dan Kebebasan bertindak (Bob Sadino).

Lalu apa hubungannya menjadi entrepreneur (pengusaha) dengan menjadi agen asuransi?
Menjadi entrepreneur bisa saja menjadi agen asuransi dan tak perlu repot repot dengan penciptaan ide, desain, produksi, lalu proses menjual karena menjadi agen asuransi lebih praktis yaitu : Produk sudah tersedia, Diajari cara pemasarannya, Disupport oleh system dan tim, Ada reward dan intensif, serta tidak perlu modal capital.

Sekarang yang harus dilakukan adalah : bermimpi, bersugesti untuk sukses, berani mencoba dan jangan takut akan kegagalan, jangan cepat puas , teamwork, belajar sampai mati, focus, jangan menjatuhkan orang lain, dan perbanyak koneksi karena ”rumus sukses adalah network, network, network” terakhir adalah .. LAKUKAN SEKARANG!! ^_^

foto bersama sebelum pulang :D


Hanya itulah yang dapat saya share di blog ini sesuai dengan hasil seminar tersebut yang saya catat. Selebihnya kembali ke pribadi masing-masing rezeki sudah diatur oleh sang pencipta tinggal kita mencarinya dengan cara yang halal dan baik sesuai dengan ridhaNya. “Terapkan Syariah dan Tegakkan Khaliffah” 

 

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


6 komentar:

  1. great girl..afwan cantik, tanggalnya bukan 02 juli, tp 07 juli :)
    ayo lanjutkan bakat menulisnya :)

    BalasHapus
  2. ohh salah ya ka tanggalnya, maaf ya kakak cantik ^_^

    terimakasih ya ka :D

    BalasHapus
  3. iya sebagai agent asuransi, bukan tentang uangnya dek, tapi bagaimana kita yang sekarang diperbudak uang sebagai employee, kita belajar bagaimana membangun "saluran pipa"/sumber uang/aset bersistem dikuadran Self employed(salah satunya agent prudential)supaya kita bisa praktek bangun aset dikuadran Business owner(U.M). setelah income tak bisa distop, baru kita memperbudak uang dikuadran Investor..nabi aja begitu..dari menjadi karyawan, pemilik usaha kecil, akhirnya menjadi businessman dan menjadi investor..artinya nabi juga kaya, yg nyebarin islam ke indonesia juga businessman..artinya kita harus juga jadi orang kaya, supaya bebas waktu(bebas beribadah) dan bebas financial(amal bisa lebih gede)..salam sukses

    BalasHapus
  4. diprudential banyak pembelajaran tentang hidup,tentang pentingnya pendidikan financial yang belum pernah kita dapetin dari bangku SD bahkan dibangku kuliah..pembelajaran bagaimana kita bisa membantu banyak orang untuk kebaikan orang itu sendiri..sistem pendidikan kita sekarang hanya membentuk kita menjadi PEKERJA/budak perusahaan, bukan menjadi pengusaha..makanya indonesia bangga mengirim TKI dan TKW keluar negri...miris..kenapa nggak kita sosialisasikan pendidikan financial dari sekarang,tujuannya..mewujudkan IMPIAN INDONESIA..:)

    BalasHapus
  5. Jangankuatir saudaraku...diprudential ada 2 jenis product :
    1.konvensional
    2.Syariah (berbasis hukum islam)
    So..kita bisa tetap bisa brbisnis tanpa takut haram...
    Wassalamualaikum wr.wb

    BalasHapus